top of page

Tentang Survei Site Arsitektur

Karya arsitektur lahir dari sebuah proses panjang yang diawali dari tahap mendesain. Sebelum mendesain, kegiatan survei site menjadi salah satu tahapan yang penting sebab data yang dikumpulkan dari hasil survei akan menjadi bahan untuk membuat konsep dan gambar perancangan. Berikut ini adalah rincian data apa saja yang perlu diketahui saat melakukan survei site arsitektur. Yang saya jelaskan dibawah ini adalah survei site arsitektur yang dilakukan dengan sederhana. Beberapa proyek yang lingkupnya lebih besar, perlu melibatkan lebih banyak tim untuk melakukan survei.

Peralatan Survei Site Arsitektur
Perlengkapan survei site. Image by Adityuwana

Lokasi

Data pertama yang harus diketahui adalah lokasi site, terletak di jalan apa, dan di koordinat mana site berada. Kamu bisa menggunakan GPS,atau aplikasi sederhana seperti Google Earth untuk mengetahuinya.


Ukuran Site

Cari tahu panjang, lebar, dan keliling site yang disurvei. Gunakan alat ukur seperti roll meter, dan kalo bisa minta rekan kamu untuk membantu melakukan pengukuran. Setelah mengetahui luas site, selanjutnya adalah membuat sketsa bentuk lahan. Sketsanya nggak perlu presisi karena kamu bisa mencocokkan bentuk lahannya melalui Google Earth nantinya. Kamu juga bisa menggunakan drone untuk mendapatkan foto udara site untuk lebih memudahkan. Data luas site digunakan untuk menentukan besaran ruang dan menghitung Koefisien Dasar Bangunan (KDB) nantinya.


Kondisi Site dan Lingkungan Sekitar

Setelah mengetahui ukuran dan luas site, selanjutnya adalah mencari tahu kondisi site dan lingkungan sekitarnya. Kamu bisa mencari tahu hal-hal berikut ini:

  • Batas Site. Gunakan GPS untuk mengetahui batas site. Cari tahu lebih lanjut site tersebut berbatasan dengan bangunan apa saja dari empat arah mata angin. Drone adalah alat yang paling praktis dan cepat untuk mendapatkan data ini. Atau kamu bisa menggunakan jasa pihak ketiga untuk foto udara.

  • Objek Eksisting. Cari tahu objek apa saja yang terdapat di dalam site beserta posisinya, misalnya pohon, dan sebagainya. Jika site yang disurvei adalah proyek renovasi rumah tinggal, cari tahu dimana posisi sumur air bersih dan septic tank. Cari tahu juga posisi septic tank milik tetangga. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan jalur pemipaan nantinya dan penentuan posisi sumur air bersih dan septic tank yang baru.

  • Kondisi Tanah. Kamu perlu mengetahui kondisi tanah di site, untuk menentukan sistem struktur pondasi yang tepat, terutama jika yang akan kamu rancang adalah bangunan bertingkat. Kamu bisa menggunakan jasa sondir untuk mensurvei hal ini.

  • Potensi Site dan Lingkungan. Untuk proyek bangunan publik atau komersil, kamu perlu melihat secara lebih luas area di sekitar site. Apakah site berada dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit atau sekolah? Apakah ada potensi lain di sekitar site yang mampu mendukung keberadaan bangunan nantinya? Misalnya, proyek yang kamu rancang adalah restoran keluarga,kamu perlu mencari tahu apakah terdapat perumahan di sekitar site? Hal-hal tersebut ikut menentukan keberhasilan bisnis restoran tersebut nantinya.


Kontur Lahan

Jika site yang kamu survei berkontur dan tidak rata, kamu perlu mengambil data kontur. Hal ini untuk memudahkan kamu merancang bangunan yang menyesuaikan kontur, dan menentukan area mana yang akan di cut dan di fill. Untuk mendapatkan data kontur yang akurat, kamu bisa menggunakan theodolit, atau menggunakan jasa survei topografi untuk melakukannya.

Peta Kontur Survei Site Arsitektur
Garis kontur site. Image by Adityuwana

Akses

Hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui saat survei site arsitektur adalah aksesibilitas site. Seberapa jauh posisi site dari jalan utama, seberapa lebar jalan depan site, serta seperti apa kepadatan lalu lintas di sekitar site. Selain berguna untuk menentukan arah pintu masuk dan pintu keluar, bangunan yang kamu rancang juga harus terhindar dari kebisingan lalu lintas, apalagi jika yang kamu rancang adalah bangunan seperti kantor, perpustakaan atau rumah sakit.


Arah Mata Angin

Ketika membuat batas site, kamu tentu perlu mengetahui arah mata angin. Arah mata angin juga berguna untuk menentukan orientasi bangunan dan arah bukaan nantinya. Arah mata angin juga erat kaitannya dengan arah sinar matahari, dan arah angin dan kedua hal ini mempengaruhi kenyamanan dalam bangunan. Kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Sun Seeker dan Wind Seeker untuk mengetahuinya. Dengan data tersebut, kamu bisa merancang dan menentukan arah mana dari site yang harus dihindari, arah mana yang bisa dimaksimalkan agar bangunan mendapatkan pencahayaan dan penghawaan yang optimal, dan sebagainya.


View

View atau arah pandang dari site juga perlu diketahui. Arah pandang terdiri dari dua; arah pandang dari luar site ke dalam site, dan arah pandang dari dalam site keluar site. Kedua data ini juga berguna untuk menentukan orientasi bangunan. Dimanakah view terbaik dari site? Apakah ada pemandangan laut, atau gunung dari site? Jika ada, bagaimana agar dapat mengakomodir pengguna bangunan untuk menikmati view tersebut.

Survei Site Arsitektur
Bagaimana memaksimalkan potensi view seperti ini? Photo by Luca Bravo on Unsplash.

Peraturan Daerah

Setiap kota dan daerah mempunyai peraturan tata ruang yang berbeda. Informasi yang kamu butuhkan adalah data peruntukan lahan, Garis Sempadan Bangunan (GSB), dan peraturan terkait lainnya. Jika site berada disekitar sungai, kamu perlu mencari tahu tentang Garis Sempadan Sungai. Data-data tersebut digunakan sebagai acuan kamu untuk merancang bangunan yang tidak melanggar peraturan.


Peralatan Survei Site

Peralatan Perlengkapan Survei Site Arsitektur
Image by Adityuwana

Untuk menunjang kegiatan survei site, kamu perlu menyiapkan beberapa peralatan dan berikut ini beberapa diantaranya.

  1. Panduan Survei. Panduan berisi checklist data yang akan dikumpulkan di lapangan agar tidak ada yang terlewat. Data yang dikumpulkan dalam panduan ini yang kemudian diolah menjadi konsep analisis site.

  2. Lyra A4 Sketchbook. Dibanding notebook, sketchbook lebih pas untuk survei lapangan karena kamu perlu mensketsa bentuk lahan untuk selanjutnya mencocokkannya melalui Google Earth. Pilih sketchbook berukuran A4 agar praktis dibawa-bawa.

  3. Kurutoga Pencil.

  4. Snowman Drawing Pen.

  5. Sakura Koi Coloring Brush Pen, dengan tiga warna berbeda untuk menandai objek-objek di lapangan.

  6. Stabilo Exam Grade.

  7. Clipboard, berukuran A4 untuk membantu kamu mengisi panduan survei.

  8. Roll Meter, untuk mengukur keliling lahan. Pilih yang berukuran minimal 30 meter.

  9. Measuring Tape, untuk mengukur jarak objek yang lebih detail. Pilih yang berukuran 5m atau 10m.

  10. Laser Measuring, untuk memudahkan tugas kamu mengukur jarak apabila survei sendirian. Laser measuring juga menampilkan ukuran yang lebih presisi.

  11. Smartphone. Benda yang wajib dibawa. Fitur yang digunakan saat survei site adalah kamera, kompas, kalkulator, perekam suara/recorder serta aplikasi survei site seperti Sun Seeker, Wind Seeker, dan Google Earth.

  12. Backpack, untuk menaruh semua perlengkapan survei kamu biar nggak berceceran. Pilih yang kompartemennya banyak dan cocok untuk segala kondisi. Kamu juga perlu mempertimbangkan tas yang memiliki kompartemen laptop apabila kamu tipe orang yang langsung memback-up data segera setelah survei. Tas ransel dipilih karena memungkinkan tangan kamu agar lebih bebas saat survei.


Selain beberapa peralatan diatas, kamu bisa cek peralatan survei site lainnya di link ini.


Tips Survei Site Arsitektur

Kalo bisa ajak beberapa rekan kamu untuk membantumu melakukan survei site. Siapkan peralatan yang menunjang kegiatan survei. Siapkan panduan survei agar kamu tidak lupa data apa saja yang akan kamu kumpulkan di site. Catat jam kedatangan saat tiba di lokasi. Selama survei, manfaatkan waktu seoptimal mungkin. Bagi tugas untuk setiap orang agar lebih menghemat waktu. Jangan lupa untuk memotret kondisi site dan lingkungan sekitarnya. Catat jam kepulangan sebelum meninggalkan site. Untuk data terkait peraturan daerah, bisa kamu dapatkan di dinas terkait atau website pemerintah daerah dimana lokasi site berada. Setelah mengumpulkan semua data survei, langsung pindahkan ke komputer atau laptop. Kalo bisa sih langsung backup di cloud drive untuk mengamankan data dan menghindarkan kamu dari kejadian mensurvei ulang karena data rusak atau hilang.


Semoga tips diatas berguna buat kamu yang akan melakukan survei site arsitektur ya. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Bye!

1.065 tampilan

Postingan Terkait

bottom of page