top of page

Everyday Carry ala Arsitek

Mungkin sebagian orang Indonesia belum begitu familiar dengan istilah ini. Everyday Carry (EDC) adalah sekumpulan peralatan kecil yang bisa selalu dibawa untuk keperluan sehari-hari untuk membantu mempermudah kita dalam situasi yang umum. Dalam arti yang lebih luas EDC adalah gaya hidup atau filosofi tentang sebuah kesiapan. Setiap orang memiliki jenis EDC yang berbeda-beda tergantung profesi, keahlian, budget, dan jenis kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Karena ini konteksnya arsitektur, berikut ini adalah daftar barang yang saya butuhkan setiap hari untuk bekerja, survei lapangan dan kegiatan lainnya.


Smartphone

Salah satu yang wajib dibawa (selain dompet dan jam tangan tentunya). Untuk sehari-hari, smartphone bisa menggantikan peran kamera mirrorless untuk memotret objek arsitektur dan menjaga untuk keep online.

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana

Business Card

Memang sih sekarang era digital, tapi kartu nama masih menjadi powerfull tools untuk memasarkan diri. Kartu nama adalah alat tercepat dan termudah untuk berbagi info kontak, serta menjadi first impression dari brand yang kita bawa. Saya hampir selalu membawa kartu nama (apalagi kalo bepergian untuk urusan pekerjaan), karena ngga tau hari itu bakal ngga sengaja ketemu siapa.

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana

Trodat Logo Stamp

Sebagai watermark signature di atas sketsa, berdiameter sekitar 1,5 cm.

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana

Laptop dan Mouse

Alat yang wajib dibawa kalo presentasi desain ke klien atau kalo lagi nggak kerja di kantor. Karena sering mobile, jadi pilihannya jatuh ke ukuran 13-inch, ringan dan pas di tas. Mouse diperlukan untuk menggambar arsitektur, karena saya kurang terbiasa menggunakan trackpad. Untuk laptop, saya pake Macbook Pro 13" karena sudah familiar. Untuk mousenya menggunakan Magic Mouse karena beberapa aplikasi membutuhkan horizontal scroll, yang mana hal tersebut agak sulit dilakukan di scroll wheel mouse biasa.

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana

Mudah dibawa-bawa karena ukurannya kecil. Notebook ini menjadikan garis gambar yang kita buat lebih terlihat jelas karena nggak terhalang oleh garis horizontal dan vertikal yang biasanya terdapat di milimeter block.


Ujung pensil yang bisa mutar kalo dipake gambar atau nulis, membuat sisi runcingnya akan merata ke semua sisi mata pensil. Ketebalan garis jadi lebih rata dan konsisten. 


Diantara semua pulpen dan line maker yang saya punya, alat ini yang paling oke. Tulisan dan sketsa yang dibuat jadi lebih ngarsitek.


Untuk membuat outline gambar. Saya menggunakan beberapa variasi ketebalan garis, paling sering 0.1, 0.2, 0.3, dan 0.5.


Ujung berbentuk kuas yang halus untuk mewarnai bidang yang besar ataupun kecil. Berbeda dengan jenis marker lain, Sakura Koi sangat cocok digunakan di atas kertas Grid Dot sebab warnanya nggak tembus ke belakang kertas. Biasanya saya hanya bawa 3 warna (biar ngga menuh-menuhin pencil case), abu-abu, biru muda, dan hijau. Abu-abu untuk buat highlight bayangan, biru muda untuk air (kolam, sungai, dll), dan hijau untuk vegetasi.


Untuk menghapus garis di bidang yang lebar atau yang lebih detail. Tombow Mono Zero memiliki mata penghapus kecil yang memungkinkan menghapus bagian-bagian detail dari gambar.  

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana

Sangat cocok untuk memindahkan data karena dapat digunakan di perangkat PC dan Mac tanpa perlu adapter tambahan.


Untuk mengukur objek yang tidak dapat dilakukan oleh laser measuring (lebar kolom eksisting atau lebar teras, misalnya). Panjang 5 meter udah lebih dari cukup. Saya menggunakan yang berwarna hitam.


Jadi benda wajib untuk saat ini. Hand Sanitizer dan Gadget Sanitizer untuk menjaga tangan dan gadget tetap bersih setelah beraktivitas, terutama saat survei lapangan.


Backpack

Buat naruh semua barang diatas. Saya menggunakan yang kompartemennya banyak dan multifungsi, serta dilengkapi laptop sleeve yang pas dengan ukuran 13-inch. Untuk warnanya, saya memilih yang all black.

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana
Everyday Carry ala Arsitek. Image by Adityuwana

Tambahan:


Sebagai pengganti laptop jika sedang business trip, untuk presentasi desain, membuat sketsa digital, dan mendokumentasikan kondisi lapangan. Saya menggunakan iPad Air dengan beberapa aplikasi arsitektur di dalamnya yang bisa kamu baca di artikel 15 Aplikasi Mobile untuk Arsitek. Sedangkan Apple Pencil saya gunakan sebagai pendamping iPad agar lebih optimal. Membuat sketsa di atas iPad memang sangat menyenangkan, walaupun sebenarnya masih lebih senang menggunakan cara manual (pensil dan kertas).

Everyday Carry Arsitek, Aditya Yuwana

Saya suka musik dan setahun belakangan keranjingan dengerin podcast, jadi benda ini wajib banget dibawa kemana-mana. Merk dan jenis TWS banyak banget diluar sana dengan spesifikasi dan rentang harga yang beragam mulai ratusan ribu hingga jutaan.


Gimana menurut kamu? Mungkin kamu juga punya barang bawaan yang setiap hari kamu bawa. Oh iya, daftar lengkap barang bawaan sehari-hari saya bisa dilihat di link ini dan akan saya update secara berkala. Jadi pantau terus ya.

186 tampilan

Postingan Terkait

bottom of page