top of page

Kota untuk Semua ala Zootopia

Bukan...., ini bukan proyek Zootopia nya arsitek Bjarke Ingels di Denmark. Zootopia yang ini adalah film animasi Disney yang dirilis tahun 2016 lalu. Film ini menceritakan tentang seekor kelinci betina bernama Judy Hopps dari kota kecil bernama Bunnyburrow yang bercita-cita menjadi seorang polisi di kota Zootopia. Cita-cita ini dianggap aneh sebab selama ini polisi didominasi oleh hewan predator. Zootopia sendiri adalah sebuah kota metropolis yang dihuni oleh berbagai jenis hewan mamalia di seluruh dunia dimana mereka dapat hidup berdampingan tanpa memangsa dan takut dimangsa.

Zootopia

Apa yang menarik dari Zootopia ini? Mari kita lihat dari kacamata arsitektur dan urbanisme.

Pertama-tama, mari kita lihat pembagian distrik di Zootopia yang menarik perhatian. Kalo melihat dari pembagian distriknya, kota ini dapat mengakomodir hampir semua jenis hewan mamalia. Distrik-distrik di Zootopia disesuaikan dengan geografis dan habitat dimana mamalia tersebut tinggal. Kota ini terdiri dari beberapa distrik dimana empat distrik diantaranya adalah distrik utama, masing-masing dengan karakteristik dan ekosistem yang berbeda.

Zootopia
Kota Zootopia. Image by disneyfandom

Sahara Square menampilkan kemegahan dan kekayaan dengan arsitektur megah, mengambil inspirasi dari kota Dubai dan bangunan-bangunan tradisional di wilayah Afrika Utara. Thundra Town menyajikan lingkungan kutub yang dihadirkan dengan teknologi dinding pengatur iklim, menciptakan suasana es dan salju sepanjang tahun. Rainforest District menghadirkan area hutan hujan tropis yang lembab, berkabut, dan dipenuhi pepohonan yang rimbun. Sementara itu, Savanna Central berfungsi sebagai pusat kota, tempat dimana terdapat balai kota, markas kepolisian, dan semua orang dari distrik lain berkumpul di sini dan juga sebagai penghubung antara tiga distrik lainnya.

Zootopia
Distrik utama Zootopia. Image from Zootopia FB Page

Karakteristik unik ini adalah cerminan dari keanekaragaman hewan mamalia yang berdiam di Zootopia. Melalui perencanaan yang matang, kota ini telah mengakomodir berbagai spesies dengan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan habitat mereka. Hal ini mencerminkan pentingnya desain perkotaan yang berorientasi pada pengguna dan kebutuhan khusus setiap spesies.

Zootopia
Sahara Square, Thundra Town, Rainforest District. Image from Zootopia FB Page

Penerapan teknologi juga memainkan peran penting dalam Zootopia. Dinding pengatur iklim di Thundra Town adalah contoh bagaimana teknologi digunakan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan spesies tertentu, yakni mamalia di daerah kutub. Perencanaan perkotaan yang cerdas harus mempertimbangkan teknologi dan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup penghuni kota.


Zootopia juga melakukan pendekatan desain yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua penghuni kota. Seperti yang terlihat dalam film, kota ini mengakomodir berbagai spesies hewan dengan memberikan fasilitas dan infrastruktur yang sesuai untuk setiap jenis hewan. Konsep ini dapat diterapkan dalam perencanaan kota nyata dengan mempertimbangkan perbedaan sosial, budaya, dan kebutuhan fisik setiap kelompok penghuni.

Zootopia
Zootopia Central Station. Image from Zootopia FB Page

Sebagai contoh, dalam mendesain moda transportasi, perlu dipertimbangkan berbagai jenis kendaraan dan mobilitas yang berbeda. Seperti pintu kereta yang dapat diatur sesuai ukuran hewan, kemudian jembatan penyebrangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan skala hewan tertentu. Begitu juga, fasilitas umum seperti area duduk, tempat makan, dan sanitasi perlu disesuaikan agar dapat diakses dan digunakan dengan nyaman oleh berbagai ukuran dan jenis hewan. Selain itu, penerapan teknologi cerdas dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh kelompok hewan tertentu dalam keseharian mereka di kota, sehingga memberikan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua.

Zootopia
Pintu kereta yang disesuaikan dengan pengguna. Image from Zootopia FB Page
Zootopia
Juice stall yang mengakomodir spesies berbadan tinggi. Image from Zootopia FB Page

Urbanisme multikultural juga diterapkan dalam konteks Zootopia. Kota ini menjadi contoh model kota multikultural yang sukses, di mana berbagai spesies hewan mamalia hidup berdampingan tanpa memandang perbedaan. Dalam urbanisme multikultural, penting untuk menciptakan lingkungan inklusif yang menghargai keberagaman dan mendorong interaksi positif antar kelompok budaya atau dalam kasus Zootopia, kelompok spesies. Film ini mengajarkan kita pentingnya memahami dan menghargai perbedaan satu sama lain dalam desain perkotaan.


Tidak hanya memperhatikan fisik lingkungan, Zootopia juga menyoroti pentingnya interaksi sosial antara penghuni kota. Meskipun berbeda spesies, hewan-hewan ini mampu hidup berdampingan, bekerja sama, dan menghargai perbedaan satu sama lain. Hal ini mencerminkan bagaimana desain perkotaan yang baik harus mampu mendorong interaksi sosial positif dan inklusif di antara penduduknya.

Zootopia

Nah, berdasarkan apa yang ditampilkan dalam Zootopia, ada beberapa poin yang dapat kita pelajari dalam perencanaan sebuah kota di dunia nyata.


Pemahaman akan Keanekaragaman dan Kebutuhan Penghuni

Seperti Zootopia yang dihuni oleh berbagai spesies hewan mamalia, kota di dunia nyata juga memiliki populasi yang beragam. Penting untuk memahami keanekaragaman sosial, budaya, dan kebutuhan penduduk kota dalam merencanakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua. Perlu dilakukan kajian mendalam tentang karakteristik sosial dan budaya masyarakat yang akan mendiami kota tersebut. Ini meliputi memahami kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dengan memahami keanekaragaman sosial dan budaya, perencana dapat merancang kota yang menghargai identitas lokal dan memfasilitasi interaksi yang harmonis antar warga.


Perencanaan Berbasis Ekologi

Zootopia berhasil menciptakan distrik-distrik yang sesuai dengan habitat alami berbagai spesies hewan. Begitu juga dalam perencanaan perkotaan di dunia nyata, penting untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dan ekologi dalam merancang kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Untuk kasus di dunia nyata misalnya dengan menerapkan konsep pembangunan vertikal dengan mengoptimalkan penggunaan lahan dalam kota. Gedung-gedung bertingkat tinggi yang dikelilingi oleh ruang terbuka hijau atau taman atap dapat membantu memperluas area hijau dan menyediakan ruang terbuka bagi penduduk kota.


Penerapan Teknologi

Teknologi menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih baik. Seperti dinding pengatur iklim di Thundra Town, teknologi dapat digunakan untuk menciptakan kenyamanan dan efisiensi dalam lingkungan perkotaan. Di dunia nyata misalnya, menggunakan Internet of Things (IoT) untuk Smart City dengan berbagai perangkat dan infrastruktur perkotaan agar dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Hal ini memungkinkan kota untuk mengumpulkan data secara real-time, seperti lalu lintas, kepadatan penduduk, dan polusi udara. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi, dan mengatasi masalah perkotaan, seperti kemacetan lalu lintas.

Zootopia
Savanna Central. Image from Zootopia FB Page

Penanganan Konflik Sosial

Zootopia juga menggarisbawahi pentingnya penanganan konflik sosial untuk menciptakan kota yang harmonis. Dalam perencanaan perkotaan, harus diupayakan untuk menciptakan lingkungan yang mengurangi potensi konflik dan mendorong interaksi sosial yang positif. Penanganan konflik sosial dalam perencanaan kota di dunia nyata merupakan aspek penting untuk menciptakan kota yang harmonis dan inklusif bagi seluruh warganya. Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan kota dapat membantu mengidentifikasi potensi konflik sejak awal dan mencari solusi yang disepakati bersama. Dengan melibatkan berbagai pihak, perencanaan kota akan lebih memperhitungkan kebutuhan dan aspirasi seluruh warga.


Fokus pada Kualitas Hidup Penghuni

Sebagai pusat kehidupan, kota harus berfokus pada kualitas hidup penduduknya. Memperhatikan kenyamanan, aksesibilitas, dan kebutuhan penduduk akan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih baik dan berkelanjutan. Bisa dengan menciptakan lebih banyak taman, taman kota, dan ruang terbuka hijau, memperbaiki dan memperluas sistem transportasi publik, memastikan ketersediaan dan aksesibilitas fasilitas kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, memastikan ketersediaan perumahan yang terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat, dan menyediakan fasilitas rekreasi, seni, dan budaya yang bervariasi untuk menghidupkan suasana kota dan memenuhi berbagai minat dan kebutuhan hiburan warga.


Melalui Zootopia, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya perencanaan kota yang berkualitas dan berfokus pada kualitas hidup penghuni. Ini juga membuktikan bahwa ternyata sumber belajar bisa dari mana aja, termasuk dari film animasi. Sampai jumpa di postingan selanjutnya ya. Bye!

34 tampilan

Postingan Terkait

bottom of page